Beranda > Local Economy > Bagaimana Mempromosikan Produk Wisata Daerah

Bagaimana Mempromosikan Produk Wisata Daerah


Penulis: Ningsih Chandra Msc.
Upaya mempromosikan tempat wisata di daerah tidak semudah seperti kegiatan serupa untuk produk non pariwisata. Disamping karakternya yang berbeda, tempat wisata perlu dijual dengan memanfaatkan jasa kegiatan public relations di pasar internasional.

Promosi tempat tujuan wisata sangat diperlukan oleh daerah-daerah yang memiliki banyak potensi di tanah air. Tentunya upaya ini menjadi sangat penting dalam era penyelenggaraan otonomi daerah di Indonesia sampai kepada Pemerintahan Daerah Tingkat II. Promosi tempat wisata yang dirancang dengan baik akan memberikan tambahan penerimaan asli daerah, dan mendorong proses multiplier perkembangan ekonomi lokalitas di sekitar daerah tujuan wisata.

Tetapkan Tujuan Promosi Yang Terintegrasi

Promosi tempat wisata daerah merupakan kegiatan dari para pelaku ekonomi di lokalitas perekonomian lokal yang memiliki potensi tempat wisata yang menarik. Nah.. potensi tersebut dapat berupa keindahan alam yang menonjol, kekayaan budaya yang unik, situs tempat yang bersejarah, even pesta budaya dan keagamaan, serta potensi pusat-pusat kegiatan ekonomi, perdagangan dan investasi yang unik yang tidak dimiliki oleh lokalitas alternatif lainnya.

Tujuan kegiatan promosi wisata ini harus dirumuskan dengan jelas dalam rencana atau cetak biru pengembangan perekonomian daerah, sehingga akan menjadi barometer untuk pelaksanaan program promosi itu sendiri.

Tujuan promosi wisata daerah dapat dikategorikan ke dalam beberapa tujuan berikut ini:

(a) Mempromosikan lokalitas wisata sebagai tujuan wisata yang menarik dan menguntungkan wisatawan
(b) Meningkatkan dan memantapkan citra wisata daerah di pasar domestik dan internasional
(c) Menyebarkan pengetahuan tentang produk-produk wisata yang telah dikembangkan
(d) Membangun dan membina komunikasi yang efektif dengan media dan pers internasional.

Tujuan promosi wisata daerah tersebut hendaknya dipilih beberapa saja agar dapat terselenggarakan dengan baik, mengingat keterbatasan anggaran daerah yang dimiliki.

Bangun Strategi Promosi

Strategi promosi merupakan siasat atau inisiatif kegiatan stratejik yang akan dilakukan untuk merealisasikan tujuan promosi wisata yang telah ditetapkan. Didalamnya terkandung makna wawasan rencana kegiatan yang akan diselenggarakan dalam jangka menengah, yaitu dalam satu sampai dengan tiga tahun ke depan. Dalam hal ini agar dihindari penyusunan inisiatif yang pelaksanaannya baru dapat direalisasikan dalam jangka panjang.

Untuk tujuan mempromosikan daerah tujuan wisata ada beberapa strategi utama yang dapat dijalankan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II. Strategi tersebut antara lain:

 Pengembangan dan pemantapan kegiatan public relations
 Pengembangan dan perluasan produk-produk wisata
 Pengembangan pemasaran jasa wisata dan tempat wisata
 Penetrasi kegiatan public relations internasional

Rumuskan dan Lakukan Program Promosi yang Jitu

Program-program yang lebih teknis dapat dirumuskan dengan melihat pada kompetensi maupun keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Disini dirinci kendala dan kelemahan yang dimilikinya. Untuk memenuhi tujuan ini, perlu dilakukan suatu audit menyeluruh pada wilayah wisata yang akan dikembangkan.

Setelah audit tersebut dilakukan, Pemerintah Daerah Tingkat II atau organisasi yang secara khusus menanganinya, segera merumuskan program-program yang lebih tehnis. Contoh program-program teknis tersebut antara lain berupa kegiatan-kegiatan berikut ini:

1. Pengembangan dan pemantapan kegiatan public relations
(a) Program pengembangan unit organisasi public relations
(b) Program kunjungan para kuli-tinta (visiting journalist program)
(c) Pengembanan press release maupun fitur wisata
(d) Persiapan mengikuti even-even terkait
(e) Program pembentukan imaje
(f) Pengembangan perpustakaan dan pusat informasi wisata
(g) Keikutsertaan dalam keanggotaan urusan wisata domestik dan luar negeri
(h) Program pengendalian manajemen krisis.

2. Pengembangan dan perluasan produk-produk wisata
(a) Survei harapan wisatawan
(b) Audit potensi wilayah dan wisata
(c) Program pengembangan produk wisata yang ada
(d) Program pengembangan produk wisata yang baru
(e) Pengembangan kualitas dan kemasan produk wisata
(f) Program ecoproduct dan ecotourism
(g) Penyelenggaraan trade show
(h) Program product awareness dan distribusi.

3. Pengembangan pemasaran jasa wisata dan tempat wisata
(a) Program pelatihan untuk agen pemasar, media dan konsumen di dalam negeri.
(b) Perluasan jejaring distribusi melalui kegiatan promosi bersama dengan perusahaan penerbangan, perhotelan, pelayaran cruise, operator tur perjalanan dan instansi terkait lainnya.
(c) Program kegiatan iklan tempat wisata di media terpilih
(d) Menyelenggarakan dan mengikuti kegiatan pameran wisata dan seminar wisata
(e) Mengembangkan materi-materi kunjungan wisata melalui video, slide dan brosur
(f) Membangun dan memelihara web wisata daerah.

4. Penetrasi kegiatan public relations internasional
(a) Program presentasi pada potensi buyers
(b) Memilih dan mengikuti tradeshow luar negeri
(c) Program kunjungan pendidikan dan buyers visit
(d) Berpartisipasi dalam organisasi internasional dan marketing councils
(e) Koordinasi dengan agen penyelenggara perjalanan internasional
(f) Pengembangan coop advertising, coop direct mailing, dan coop brochure
(g) Mengikuti seminar perdagangan dan wisata luar negeri
(h) Menyelenggarakan misi perdagangan dan road show daerah.

(copyright ningsihchandra@yahoo.com)
[halaman awal]

Kategori:Local Economy
  1. Mei 3, 2015 pukul 9:31 pm

    Yg mungkin tidak terfikirkan dalam mempromosikan pariwisata adalah peranan komunitas terkait dgn pariwisata seperti komunitas backpacker. Saya pernah mendengar satu pemkot memberikan fasilitas transportasi, pondokan, dll kepada beberapa backpacker dan apa yg terjadi, dlm waktu singkat tempat wisata yg mereka kunjungi mulai di kenal. Dan memang kenyataannya seperti itu, ini gaya promosi tanpa keluar uang banyak.

    Mengapa begitu? Karena komunitas biasanya mempunyai anggota yg banyak, dan sekali seorang membernya berkunjung ke satu lokasi maka ia akan upload gambar2 hasil fotonya. Dari situlah destinasi mulai menyebar dan menyebar. Contoh yg pernah saya tahu adalah tempat wisata Tinggi Raja di Simalungun.

    Jadi, mengapa tidak mulai mengundang para backpacker??? 😀

    Suka

  2. Mei 6, 2014 pukul 7:54 am

    Terima kasih info yang sangat bermanfaat untuk pengembangan destinasi wisata indonesia
    kunjungi : http://www.triptokomodoandfloresisland.com

    Suka

  3. extreeda chiko
    Maret 16, 2014 pukul 9:46 am

    terima kasih itu sangat bermanfaatuntuk perkembangan tempat-tempat wisata yang ada disetiap kota….. thanks

    Suka

  4. Juli 30, 2013 pukul 1:01 pm

    pariwisata indonesia memang harus terus dikembangkan supaya pariwisata indonesia bisa berjaya di dunia internasional. namun ingat pengembangan pariwisata harus tetap memperhatikan budaya nasional atau kearifan lokal supaya budaya indonesia tidak cepat dipengaruhi oleh budaya asing dan tidak punah seiring dengan bertumbuhnya dunia pariwisata itu sendiri.

    Suka

  5. Februari 21, 2012 pukul 10:11 am

    cukup satu kata: excellent (Wasita, Facebook Wasita Sleman)

    Suka

  6. Juli 17, 2011 pukul 12:03 pm

    artikelnya sangat bagus, meskipun tidak ditulis daftar pustaka atau sumber referensinya……
    mohon izin sy copas untuk amal dan kebajikan…..

    Suka

  7. November 27, 2010 pukul 1:21 pm

    untuk lebih mengenalkan – baik itu potensi wisata, wilayah, ataupun produk suatu daerah – saya pikir semua elemen masyarakat mesti bahu membahu…. tidak lupa juga untuk kalangan blogger untuk menulis tentang hal tersebut dalam blognya guna membantu daerahnya…

    Suka

  8. Elvis
    Oktober 27, 2010 pukul 12:42 pm

    Papua mempunyai panorama alam yng indah cman blm di kelola secara maksimal, palingan publik cman tau rajaAmpat, tp kota2 lain di papua (Jayapura, Wamena, Kaimana, dll) jg memiliki potensi wisata yang menjanjikan! smoga artikel ini dapat menginspirasi pembangunan potensi wisata di daerah2… thks

    Suka

  9. tahiro erito saing
    Agustus 11, 2010 pukul 9:58 pm

    waw,saya rasa itu ide yang good semoga kab.samosir ini bisa memporomosikan objek wisata yg ada di daerah ini,untuk menghasilkan pendapatan di derah tsb.thanks.

    Suka

  10. Lia Anggraini
    Juni 23, 2010 pukul 10:30 am

    Selamat siang pak,

    pak saya bisa sharing mengenai startegi promosi pariwisata?
    jika berkenan,sebab saya sedang mengambil skripsi berkaitan strategi pariwisata

    Suka

  11. Februari 21, 2010 pukul 6:53 pm

    wah.. keren..
    tu bisa bwt referensi sya nulis tentag daerah wsata pntai..
    cip..cip..

    Suka

  12. Agus Suryadi
    Januari 26, 2010 pukul 11:47 am

    Mas Ari, klu sy tawarkan jadi pembicara dalam acara pelatihan “Strategi Promosi dan Manajemen Pengelolaan Usaha Pariwisata” tgl 24-25 Mei 2010 di Hotel Kaisar Duren Tiga – Jakarta, mau gak mas….? klu mau hub sy di 081381073935, trims

    Suka

  13. aduen
    November 14, 2009 pukul 1:59 pm

    mohon izin copy tulisan diatas, semoga ilmunya di ridhai oleh Allah.

    Suka

  14. Desember 22, 2008 pukul 4:37 pm

    Waw, pemikiran yang hebat Pak Adit. Seandainya saja SDM Indonesia bisa secara profesional melaksanakan fungsinya masing-masing tentu Indonesia sudah menjadi negara pariwisata. Akan tetapi, nyatanya saja Pariwisata hanya merupakan sektor pelengkap dalam pemerintahan. Terlepas dari income yang disumbang dari sektor pariwisata adalah ketiga terbesar nasional, Pariwisata masih dipandang sebagai sektor cost. Padahal bila ditelaah lebih jauh pariwisata adalah sektor investasi, dimana pembangunan terhadap sektor pariwisata adalah bentuk pelayanan terhadap rakyat juga. Toh, yang menikmati jalan atau pun infrastruktur bagus mayoritas adalah rakyat indonesia. Selain hal itu, untuk melaksanakan program yang Pak Adit utarakan masih dibutuhkan suatu standarisasi terhadap produk wisata yang berkompeten. Standarisasinya bisa merujuk TTCR. Pemerintah pusat tinggal menganalisa kelayakan dari produk wisata yang dimiliki tiap2 propinsi. kemudian, pilih 3 atau 4 produk, turunkan dana anggaran, pantau dan promosikan ke luar negeri berdasarkan target efektif. Pariwisata Indonesia pasti bisa maju.

    Suka

  15. Oktober 22, 2008 pukul 10:26 pm

    Mungkin kemampuan kami dapat dimanfaatkan utk membantu program ini

    http://www.aerial-foto-solution.com/

    Suka

  16. Oktober 8, 2008 pukul 2:59 pm

    Manfatkan layanan online kami untuk promosi wisata daerah Indonesia.

    Melalui kami, Anda dapat postig paket wisata daerah, event wisata, photo wisata, akomodasi, bahkan kami juga ada blog.

    Bergabunglah bersama kami di http://www.travelportalindo.com

    Suka

  17. nadia
    Desember 24, 2007 pukul 9:19 pm

    saya rasa kota ambon memiliki banyak sekali t4 wisata yg bisa dikunjungi, tapi sayang pemerintah setempat tidak pernah mempromosikan tempat2 trsebut shngga kota ambon lbh identik dg kota konflik. smga dg terus adanya pembangunan, saya hrp dr dinas pariwisata jg bs mempromosikan tmpt2 trsebut. i hope so…
    mksh 🙂

    Suka

  18. November 19, 2007 pukul 3:18 pm

    silahkan semoga bermanfaat untuk kemajuan aparatur pemda kita

    Suka

  19. November 11, 2007 pukul 9:24 pm

    jadi terinspirasi buat mengajukan proposal ke pemda nih… hahaha…
    salah satu artikel terbaik yang pernah saya baca. kalau boleh kasih nilai dengan rentang angka 1 sampai 10 maka artikel ini saya beri nilai 10.
    boleh izinnya untuk saya copy-paste di blog saya om? tenang saja tetap saya cantumkan sumbernya sekaligus backlink-nya. semoga tulisannya bermanfaat bagi kita semua, terutama buat pemerintah daerah (yang semoga baca blog ini juga + blog saya kalau izin sudah diterima).

    Suka

  20. Agustus 2, 2007 pukul 8:05 pm

    terima kasih atas kunjungan dan seluruh komentar kawan2.
    memang… pariwisata daerah perlu dibangun dengan komitmen dari seluruh pelaku ekonomi di daerah, tak terkecuali para birokrat di pemerintahan daerah

    Suka

  21. asa
    Juli 23, 2007 pukul 5:02 pm

    Promosi wisata amat mendesak mulai dari tingkat pusat sampai daerah. Yang jadi soal, para pengelola wisata dari kalangan pemerintah tidak memiliki sense of tourism promotion. Mereka terjebak pada rutinitas. Apalagi mau memperlajari seperti yang ditulis dalam artikel ini. Ini memang jd tantangan berat.

    salam
    ASA

    Suka

  22. Radius
    Juli 18, 2007 pukul 3:22 pm

    saya berpikir aceh adalah sebuah kota wisata hanya sekarang begaimana kita membangunnya dan mempromosikan tempar wusatanya dan saya sangat sejalan seperti bapak…..
    salam kenal….

    Suka

  23. Juli 9, 2007 pukul 7:20 am

    Trims artikelnya Pak adit. Inilah yang menyebabkan pariwisata Bangka mandul. Salam kenal kembali, saya pernah bertemu dengan Bapak di acara Blue Ocean Strategy RS dengan Pa Riri S. sukses Pak

    Suka

  24. Mei 13, 2007 pukul 7:51 am

    bagus.. dari artikel diatas saya berkeyakinan potensi wilayah banten bisa di olah dan lebih ditumbuhkembangkan lagi. Terutama masalah PROMOSI. Karena Media Promosi adalah yang menjadi kunci pokok tujuan wisata menjadi besar dan terkenal… Salam Kenal Mas..

    Suka

    • Juni 16, 2011 pukul 7:37 pm

      di banten ap yang mau di promosiin,benahi dulu produknya,kemas biar menarik baru pas bicara promosi untuk banten…potensi pariwisata di banten memang subhanallah tp kemasannya kurang menarik.mari kita kembangkan potensi pariwisata di banten khususnya di indonesia pada umumnya yntuk kesejahteraan mengangkat harkat dan martabat rakyat indonesia asli…

      Suka

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar